Nama Saya Wiskha

Posted: Maret 21, 2019 in Uncategorized

Hai.. Nama saya wiskha. Wiskha Dany Firawan, adalah nama yg disematkan orangtua saya pada 29 tahun silam. Saya sama sekali tidak tahu apa namaku itu. Bahkan ketika kecil saya terheran kenapa namaku sedikit berbeda dengan teman sebayaku, juga sulit dieja. Ketika dewasa saya sedikit menemukan titik terang. Ayah, orang yg menyematkan nama saya selalu memanggil wish atau lebih tepatnya wis ha. Wish, berarti kan harapan.

Aku terlahir menjadi anak sulung. Adikku 2,5 tahun lebih muda dariku. Sejak kecil, kami banyak menghabiskan waktu berdua di rumah. Bukan apa apa, hal tersebut disebabkan karena ayah saya memiliki sifat keras, membatasi pergaulan kami sewaktu kecil. Dan hal tersebut membentuk pribadi saya yg begitu introvert. Saya menjadi kurang bergaul dgn anak2 di kampung saya. Teman saya tak banyak. Karena hal tersebut juga menjadikan sifat saya yg keras dan pendiam.

Ketika saya TK, saya ingat betul kenapa guru saya selalu memilih saya setiap lomba apapun. Lomba cerdas cermat, menggambar, menyanyi dan baca syair di radio. Tahun 1996 bung.

Memasuki sekolah dasar, saya benar-benar menunjukan taring saya. Selama 6 tahun, saya selalu menjadi nomor satu di kelas. Setelah dewasa saya menyadari bahwa dibalik kekurangan cara asuh orang tua saya, terdapat kelebihan yg tidak disadari berdampak baik. Saya jadi seorang yg fokus dan rajin di bidang akademis. Saya juga sangat patuh pada orang tua. Modal masuk surga hahahaha

Memasuki usia remaja, saya bersekolah di smp4 Magetan. Bersekolah di kota sedikit mengubah kepribadianku yg mulanya begitu tertutup. Saya jadi lebih dinamis, meski tetap dominan introvert. Untuk prestasi, saya masih cukup bersaing. Selama 3 tahun alhamdulillah masih 5 besar.

Masa sma, tidak ada yg ingin kuceritakan. Jangan bertanya apa alasannya. Tahun 2006 begitu ingin kulupakan.

Tahun 2009 saya lulus sma. Saya dalam masa transisi. Sejujurnya saya tidak punya mimpi ingin jadi apa selepas masa sekolah. Namun karena orang tua mengarahkan ke dunia kesehatan, saya tidak berpikir panjang.

Saya kuliah di Surakarta. Tepatnya universitas muhammadiyah Surakarta. Empat tahun kemudian, tepatnya juni 2013 saya menyelesaikan studi. Dengan ipk 3.38 menjadikan saya mahasiswa yg biasa2 saja. Saya lanjut profesi ners dan lulus setahun kemudian. Saya merasakan perubahan luar biasa di kota ini. Tentu saja saya sangat bersyukur akan hal tersebut. Saya menjadi lebih terbuka dalam hal apapun, lebih dewasa dalam bersikap dan berkata. Terima kasih solo. Kupuisikan namamu, kusimpan dalam. Kenangan. Alhamdulillah, bonusnya.. saya cumlaude.

Lulus oktober 2014, saya tak mau berlama tinggal di rumah. Meski belum ujian kompetensi ners dan wisuda, saya nekat cari kerja. Alhasil saya kerja di sebuah klinik di Magetan. Dengan gaji seadanya, saya coba menerima. Toh, baru juga lulus.

7 bulan berlalu dan saya merasa sudah tidak bisa lagi menahan gejolak dalam dada. Ya.. Saya punya mimpi yg lebih besar dibanding tetap tinggal disana. 1 juni 2015, saya resmi menjadi pegawai rs mata undaan Surabaya. Rumah sakit kecil di hingar bingar pusat kota pahlawan.

Pindah ke kota impian juga merupakan lonjakan luar biasa. Dari segi karir, sangat memuaskan. Gajiku sekarang hampir naik 11x lipat dibanding gaji terakhirku di klinik. Di kota banyak bertemu orang hebat dan segala bentuk ilmu baru. Namun ada sedikit hal yg selalu membuatku risau. Bisikan hati terdalam yang berkata, “pulanglah wis, mungkin suatu hari nanti. ”

Deal.

Begitulah sedikit hal kisah hidupku. Selanjutnya memaparkan beberapa fakta tentang diriku:
1. Sampai saat ini, saya masihlah seorang introvert. Saya lebih suka tempat yg sepi. Suka mengerjakan semua sendiri, bila memungkinkan. Namun saya masih membuka pikiran pada hal2 yg baik.
2. Saya seorang skeptis. Saya tidak mudah percaya pada seseorang atau suatu bila semua pertanyaan dalam fikiran saya belum terjawab. Saya berusaha mencari kebenaran tersebut.
3. Saya berbadan kurus sejak kecil. Bukan berarti saya tidak suka makan. Ada beberapa makanan yg membuat saya gila. Saya bisa makan nasi dua porsi dengan lauk tertentu. Bebek adalah yang paling nomor satu.
4. Saya suka segala jenis jus 🥝. Alpukat adalah yang paling favorit bagiku.
5. Saya memiliki banyak hobi. Yang pertama adalah membaca. Ada juga hobi lain seperti nonton film (science fiction adalah yg paling saya suka) , dokumentasi video, tenis meja, dan game. Tapi passion saya adalah membaca.
6. Musik yang saya suka adalah jenis musik dari mancanegara, khususnya berbahasa Inggris. Hal tersebut akan meningkatkan kualitas vocabulary kalian. Muse, Linkin park Coldplay dll.
7. Hal yang paling tidak saya toleransi di dunia ini adalah deskriminasi. Perilaku membeda bedakan, pilihkasih, berat sebelah adalah sangat kubenci.
8. Hal yang paling membuat saya tertarik dengan seseorang adalah apa yg ada di dalam pikirannya. Bagaimana dia tentang tuhannya, dia tentang wawasannya dan dia tentang sikap kepada sesama. Tiga hal tersebut saja kok.
9. Saya seorang introvert, teman saya sedikit. Mungkin saya dikarenakan saya yg begitu selektif. Tapi sahabat saya banyak.
11. Saya hanya berpacaran sekali, di tahun 2008. Selanjutnya saya tidak pernah lagi melakukan hal tersebut. That’s so boring. Pacar saya adalah kamera dan laptop saat ini. Hp adalah selingkuhan. Hahahahaha
12. Sampai saat ini saya masih mempunyai mimpi yg besar, yaitu bisa kembali ke kota kelahiranku. Magetan.
13. Terakhir, saya adalah muslim. Meski belum sempurna, saya masih menjaga 5 waktu dan senin kamis saya. Riya? Jangan menghakimi hati. Biar Allah saja. Hidup setiap hari dan mati hanya sekali. Tidak mencari bekal, rugi.

Itulah sepenggal ceritaku. Bagaimana denganmu?

The Power of First Sight

Posted: Desember 3, 2017 in Ceritaku

Musim kemarau tahun 2005..

Aku adalah salah satu dari siswa yg begitu suka dengan perkembangan olahraga sepakbola. Jadi aku tak pernah ketinggalan segala jenis berita mengenai sepakbola. Pada jamanku dahulu belumlah ada teknologi internet yg mudah diakses kapanpun dan dimanapun, seperti saat ini. Untuk memperoleh beberapa informasi hanya di dapatkan dari media televisi dan media cetak. Kids jaman biyen.

Waktu itu aku masih kelas 2 sekolah menengah pertama. Aku bersekolah di salah satu sekolah menengah di kotaku yg terletak sekitar 2km arah utara dari pusat kota. Dan aku punya kegiatan rutin tiap minggunya yaitu membeli tabloid sepakbola yaitu Soccer. Tak pernah sekalipun tiap minggunya aku melewatkan hal ini.

Sayangnya, toko tempat penjualan tabloid ini berjarak kurang lebih 1 km dari sekolahku berada. Jarak segitu tak pernah menyurutkan niatku untuk membelinya. Semasa smp aku tak pernah naik kendaraan sendiri. Jadi semua perjalananku kutempuh dengan jalan kaki dan naik angkot. Mandiri banget bukan.

Tidak kusangka hal tersebut malah mempertemukanku dengan hal yang mengesankan.

Cuaca begitu panas. Aku berjalan dibawah terik matahari. Terkadang aku ditemani Luqman sahabatku yg sama menggilai bola. Namun waktu itu aku berjalan sendiri sejauh satu kilometer dipenuhi keringat.

Sesampai di tempat aku membeli tabloid tersebut. Hatiku senang bukan main, karena itulah hobiku. Karena masih penasaran dengan berita yg ditampilkan, sengaja aku tak memasukan tabloidku dalam tas. Aku memegang dan terkadang kuhimpitkan pada tali tasku menuju sebuah pasar sayur tempat angkot mangkal. Sesekali sambil berjalan aku membuka tabloidku yang seharga Rp 3.500 tersebut.

Tepat di depan sekolah menengah pertama, aku menoleh dan tiba-tiba lengan kananku seperti tertahan membentur sesuatu. Tabloidku pun jatuh. Aku membungkuk mencoba mengambil tabloid dan beranjak berdiri bersiap meminta maaf. Namun pandanganku tertahan, lidahku kelu dan semua seperti seperti bergerak melambat.

Ceilah mirip di Ftv, tapi sayangnya ini sebuah kenyataan.

Di depanku nampak seorang siswi berparas cantik rambut sebahu tersenyum tertahan dengan seragam pramuka ber-badge tetangga  sekolahku.

Tak ada sedikitpun pembicaraan diantara kami. Dia pun segera berlalu dan aku yang gugup mencoba mengendalikan keadaan. Aku yang bermaksud meminta maaf.. tak pernah terjadi. Hanya sebuah senyuman dan nama depan yang kuingat.

Etika.

Aku pulang dengan rasa yang lebih dari hari biasanya. Selain karena berita Juve dan Milan yang terancam degradasi yang menjadikan Inter sebagai juara Serie A Italia, aku bertemu dengan gadis cantik jelita. Meski aku sadar bahwa kami tak akan mungkin bertemu lagi (gimana mau ketemu, ngajak ngobrol saja tak berani), namun hanya membayangkan hari itu saja sudah membuatku bahagia.

Terlalu lancang apabila menyebutkan hal itu cinta monyet, apalagi cinta pertama. Sudahlah, abaikan saja.

Hari berganti hari. Waktu beranjak pergi. Tak terasa berbulan bulan telah beralalu. Aku masih dengan aktivitas remaja kelas 2 smp. Bangun pagi, sarapan, naik angkot ke sekolah, belajar, main, tidur dan kembali seperti awal. Namun hari yang satu benar-benar berbeda.

Pagi itu aku nyegat angkot dan lewatlah salah satu angkot favorit anak-anak, Berlin. Seperti yg kuduga begitu masuk angkot, sudah dipenuhi anak-anak sekolah. Untung saja masih kedapatan tempat duduk, walau tentunya harus berdesakan. Setibanya di tetangga desa, dari kejauhan nampak seorang siswi dengan tangan memberi isyarat bahwa dia ingin naik angkot. Dia masuk dan duduk tepat di depan mukaku.

Serasa tersengat listrik dari Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi di pagi hari. SUTET. Blarr blarr..

Gadis yang kutabrak beberapa bulan yang lalu duduk tepat di depanku. Setelah ku validasi nama yg tertera di dada kanannya, ternyata benar. Dia tidak mengingatku. Aku juga tak  pernah berani menyapa. Ya tuhan, sepanjang perjalanan di angkot aku hanya ternyum kecil sembari membuang jauh pandanganku ke jendela.

Tak berhenti sampai disitu, aku pun mulai mencari informasi tentang dia. Kebetulan sekali, aku punya banyak sekali teman yang tinggal di dekat rumahnya atau bahkan pernah bersekokah dengannya. Bahasa 2017nya Knowing Every Particular Object. KEPO. Ya aku kepoin dimana rumahnya, bagaimana di sekolah dan masih banyak lagi.

Bukannya makin antusias, cerita beberapa temanku malah makin menciutkan nyaliku. Entah saat itu aku berpikir bahwa aku sama sekali bukan apa apa jika dibandingkan dengan cowok yang dekat dengan gadis tersebut. Seperti pecahan asteroid yang mengorbit diantara orbit Jupiter dan Mars. Cemen banget sih ya masa remajaku saat itu hahahaha

Sejak saat itu aku tak pernah sekalipun bertemu lagi atau sekedar ‘say hai’. Namun dia masih ada di ruang kecil memoriku. Bagaimana senyumannya saat itu. Masih tersimpan rapi, mungkin sampai sekarang.

Semasa sekolah menengah atas, mulai marak teknologi internet. Salah satunya adalah media sosial Facebook. Sedikit iseng, aku memasukan namanya dalan kolom pencarian. Ternyata dia pun juga memiliki akun FB. Setelah kutambahkan sebagai teman, kami berteman sampai saat ini. Meskipun jarang sekali aku berkunjung ke akunnya sekedar melihat kabar terbaru dari dia.

Tahun berganti tahun. Hidup berjalan normal. Setelah menyelesaikan pendidikan Profesi Ners aku berangkat ke Surabaya, meski sebelumnya menghabiskan waktu 7 bulan di salah satu klinik daerah Magetan. Semua hal berjalan seperti biasa. Sampai pada tanggal 19 oktober, sahabat dekatku Dhika, mengirim pesan singkat untukku.

Subhanallah, ketemu lagi. Kok bisa ya?

Finally..

Aku adalah sedikit orang di dunia ini yg percaya magic pada pandangan pertama. The power of first sight. Seringkali aku tau apa bagaimana ending sebuah cerita nantinya saat aku bertemu dengan seseorang. Sudah kayak Alm. Mama Loren ya hahaha..

Tanpa ada pertemuan pertama tak akan ada pertemuan kedua ketiga dan selanjutnya. Semua berasal dari pertemuan singkat yang berlangsung sangatlah cepat.

Aku juga percaya bahwa ada satu perasaan indah yang hanya indah tersimpan di dalam hati kita. Meski kita tak kan lagi melihat dan memiliki seseorang tersebut, namun tetap hangat tak ada habisnya saat saat kita memikirkannya. Itulah anugerah dari tuhan untuk kita yang tak terdefinisi dan tak bisa dilukiskan sepenuhnya dalam bait bait puisi. Just like that.

Tak ada sedikitpun ada niatan tersembunyi dibalik tulisan ini, melainkan hanyalah berbagi sebuah kisah yang.. tidak begitu penting juga dan menarik untuk para pemirsa.

Mungkin itulah ending ceritaku yang bahkan telah mengarungi dimensi waktu selama belasan tahun. Aku bercerita. Apa cerita kalian?

NB: setulus hati mohon maaf apabila yang terkait tak berkenan atas tulisan ini.

Catatan Tanpa Titik

Posted: Oktober 16, 2017 in Uncategorized

Aku kau pernah mendengar?

Orang yang mendaki gunung Everest

Saat pendakian pria itu jatuh dan mati

Dan seorang pria..

Berjalan diatas tali menara World Trade Center

..

Sebelumnya apa tak pernah bisa memahami 

Kenapa mereka melakukan hal semacam itu

Sampai ketika..

Aku bertemu denganmu

Saat kamu bertanya sebelumnya

Kenapa aku melakuan semua ini

Saat ini aku tahu jawabannya

Ketika kita mencintai sesuatu dengan sungguh-sungguh

Kita tidak butuh sebuah alasan

Cinta..

Yang membuat kita berani melakukan semua hal-hal bodoh itu

Dan kamu,

Adalah Gunung Everest ku

Kamu adalah sisi menara lain dari World Trade Center

Yang ingin ku seberangi dan sampai kesana

ROTASI

Posted: Juli 30, 2017 in Uncategorized


Katanya bumi itu berputar.. Begitupun kehidupan di dalamnya. Kadang di bawah kadang di puncak. Berteman kawan bermusuh lawan. Dunia membenci. Dunia berpihak. 

Nyatanya bumiku tidak. Begitupun kehidupan di dalamnya. Kadang aku di bawah kadang lebih baik. Dunia membenci. Dunia mendendam. Bermusuh lawan berlawan kawan. 

Aku kabur menuju tempat yang putarannya nyata. Yang lebih adil. Dengan suka dan duka sama besar. Bukan yang penuh peraduan. Namun kini aku di tempat yang tepat. Pergantian malam menjadi pagi, bentangan langit.. meyakinkanku bahwa rotasi bumi memang nyata. Menyadarkanku hal lain. Bahwa keberadaan kita selama ini. Bagaimana dunia. Serta kawan dan lawan yang tidak pernah diam pada satu kondisi.

Sebab seperti bumi. Kehidupan di dalamnya juga berputar. Sekalipun tidak, setiap dari kita mempunyai kemampuan memutarnya sendiri. Dengan mau. Dengan berani. Untuk mengucap kata sederhana yang selalu terasa berat.

Maaf ya. 
*Memainkan: Ungu – Waktu yang Dinanti

3 Kualitas Lak-laki yang Mahal

Posted: Mei 8, 2017 in Ceritaku
img_1716

Gambar 1. Pamer keromantisan di jalanan Peneleh, Surabaya

Beeeeghhh… berat banget bahasannya.

Laki-laki yang mahal tentu saja dilihat dari sudut pandang wanita. Oke langsung saja.

  1. lembut dalam cintanya

Di awal hubungan laki-laki pasti merasa belum sesuai dengan pasangannya. Dia menganggap sang wanita testing, yaitu menguji kemarahannya dan tasking, yaitu membebaninya.  Tetapi laki-laki ini bersabar terhadap segala tingkah laku wanitanya seperti salah tapi malah menyalahkan, kemauannya tidak jelas, tidak bicara tapi mengharuskan sang laki-laki mengerti. Laki-laki yang lembut berarti sabar pada sifat wanita yang sebetulnya ngeselin dia. Tidak hanya cinta polosan yaitu saat marah keluar marah, cemburu keluar cemburu. Semua dikelola dalam bentuk kelembutan. Kelembutannya tersebut hasil dari penerimaan sifat wanita dan sabar karena dia tahu bahwa wanita tersebut penting dalam kehidupan dan masa depannya. Karena pada akhirnya dalam semua hubungan pasti akan saling menyesuaikan diri.

  1. Setia dalam kehidupan yang sibuk

Laki-laki yang setia, apabila dia hanya berdiam dan selalu bersama dengan  wanitanya berari itu hal yang wajar. Akan tetapi saat dia mampu setia dalam kehidupan yang sibuk, ketemu dengan berbagai wanita mulai dari A sampai dengan Z berarti  laki-laki seperti ini mahal sekali. Sibuk bekerja baik di dalam kota maupun sampai luar negeri tapi masih setia dan memuliakan wanitanya. Dalam kehidupan yang sibuk namun masih setia tersebut pastilah tidak mungkin tanpa hasil. Pasti kesibukannya menjadikannya lebih ahli, dibutuhkan, dibayar mahal dan dihormati karena dia tahu semuanya demi pasangannya. Banyak orang yang tidak melihat hubungan kesetiaan dalam hidup yang sibuk menjadikan kehidupan keluarganya sejahtera.

  1. Memperlakukan wanitanya sebagai harta termahalnya.

Bayangkan jika sudah berjuang, bertarung, bersaing dalam kesibukannya tapi wanitanya tetap dijaga hati-hati seperti memperlakukan harta termahalnya. Wanitanya dijaga dan di-eman agar tetap cantik dan mulia. Apapun yang dilakukannya hanya untuk pasangannya. Saat dia berhasil dan dipuji dalam kesuksesan, dia mengatakan hal tersebut karena wanitanya. Laki-laki seperti ini menjadikan wanitanya lebih penting bahkan dibanding dirinya sendiri.

Laki-laki yang mahal itu mahal bagi wanita, otomatis mejadi laki-laki yang terhormat bagi laki-laki lain karena dia lembut dalam cintanya. Kemudian dia sibuk memuliakan wanitanya dalam kehidupan yang menghasilkan, tetap setia walaupun bertemu banyak wanita lain dan memperlakukan wanitanya sebagai harta termahalnya. Apapun yang dilakukannya tidak lebih mahal daripada wanita ini.

Yup, pesan ketiga poin diatas bukan 100% dari dariku. Itu adalah rangkuman nasehat dari seorang bapak-bapak paruh baya, sedikit gemuk dan masih menapak bumi tentunya, beberapa tahun silam buat saya pribadi agar menjadi laki-laki yang lebih baik. This my story, how about yours?

TANDA-TANDA SAMPEAN PERLU PIKNIK

Posted: April 5, 2017 in Ceritaku
  1. Gak fokus

Tubuhnya lagi nyuntik sama pasien, tapi jiwanya lagi rebahan di kasur. Ya, kira-kira hal semacam inilah yang terjadi pada orang yang sudah muak dengan rutinitas pekerjaannya. Dan kehilangan fokus, bisa berdampak buruk bagi karier orang itu. Karena tanpa bisa fokus, orang itu bisa saja mengambil keputusan yang salah. Misal,

“Jadi menurut mas, keadaan saya sudah membaik belum?” Tanya seorang klien.

“ZzzZz..”

“Membosankan ya?” Klien itu mulai ragu.

“ZzzZz..”

“Mas?! Mas?! Bagaimana woy? Saya keadaan saya gimana?” Klien mengguncang-guncang tubuh Aji.

“Eh.. Iya! Iya! Silakan.” Ucap Supri yang sedari tadi melamunkan liburan di Eropa. Kliennya pun segera pergi dari rumah sakit dengan Fiksasi Ilizarof yang masih terpasang. Tamat sudah karir Aji teanaga profesional.

So, kalo mulai nggak fokus, take a break dulu lah!

  1. Mudah stress

Rutinitas dan jadwal kerja yang kadang tidak mengenal waktu, bisa memicu tingkat stress yang tinggi juga. Orang yang terlalu sibuk dengan pekerjaan dan sering melupakan istirahat, biasanya akan menjadi tempramental. Contoh:

“Mbak udah makan?” Tanya seorang Office Boy

“Nggak laper.” Jawab si karyawati ketus

“Oh. Ya udah.”

“OH. Gitu doang? Lo gak bener-bener peduli sama gue?” Si karyawati kembali menjawab.

“Yah.. Tadi saya mau nawarin makan, tapi mbak bilang nggak laper.” Si Office boy salah tingkah.

“Lo tuh emang nggak peka ya! Kalo orang belum makan tapi nggak laper, pasti dia punya alasan! TANYA KEK!”

“Err.. I.. Iya mbak.. Maaf.. Mbak punya masalah apa?”

“BASI!” Si karyawati melengos pergi. Si Office boy mencelupkan kepalanya sendiri ke dalam jamban.

Iya, tempramental adalah salah satu ciri orang yang stress. Selain tempramental, orang yang stress juga bisa jadi melankolis. Masak mie instant terlalu matang pun bisa membuat dia menangis.

Makanya, sebelum kena stress, take a break dulu guys!

  1. Gak bisa tidur

Baru aja tidur 10 menit, tiba-tiba kebangun dan nggak bisa tidur lagi sampai pagi tiba. Insomnia adalah salah satu penyakit yang diciptakan oleh keadaan pikiran yang terlalu tegang, terlalu banyak tekanan, dan terlalu banyak pikiran. Kalo udah kena insomnia, mukanya bakal terlihat pucat, otaknya nggak fokus, dan tubuhnya bakal lesu. Mirip kayak karakter di game Plants Vs Zombie. Tentunya, orang-orang yang insomnia ini perlu banget yang namanya liburan dan hiburan.

So, take a break dulu, man!

  1. Tak bersemangat

Saat sudah terlalu capek dalam melakukan sesuatu, sudah sewajarnya orang itu bakal kehilangan semangatnya. Contohnya, orang yang kerja kantoran, di tanggal muda setelah gajian dan semangatnya masih membara, mungkin dia bisa mengerjakan 25 lembar itung-itungan di Microsoft Excell. Tapi di tanggal tua, di saat semangat hampir binasa, orang itu bakal ngebiarin kerjaannya menumpuk di atas meja.

Tak bersemangat karena kecapekan, nggak cuma terjadi sama dunia karier doang loh! Dalam dunia asmara juga sama aja. Saat terlalu lama menjalani hubungan yang gitu-gitu aja, atau saat terlalu capek mengikuti permintaan pacar yang banyak maunya, tentunya orang itu bakal malas-malasan untuk menjalani hubungannya. So, kalo keadaan udah kayak gitu, Take a break dulu!

Oke.. Gue nggak mungkin ngasih tau masalah, tanpa ngasih tau solusi. Kalo lo ngerasain salah satu atau semua point di atas, silakan siapkan diri buat liburan demi kewarasan pikiran.

Gambar 1. Ini bukan Lombok, tapi Bali

Gambar 1. Ini Bali (2008), bukan Lombok

AYO PERGI KE PULAU LOMBOK AKHIR BULAN INI!

All that I’ve got

Posted: Januari 9, 2017 in Curcol

Can i ask you something? Is there anything in life that you’d want to redo? Don’t you have any regrets?

We have always missed each other in our live. I was afraid that we were going to keep missing each other like that. Don’t be indecisive, don’t hesitate. I had decided on this back then already. If only.. if only at that time i was more honest with my self. The word that i never got the courage to say. Just one line. Would i have been able to say it out loud?

REVIEW IPHONE 5S

Posted: November 15, 2016 in Review
Jpeg

Gambar 1. Shakira

Banyak yang bilang bahwa burung merpati adalah simbol kesetian, ketulusan dan romantisnya sebuah hubungan. Hal tersebut terjadi karena merpati tidak pernah berganti pasangan dan sangat setia pada saat terburuk sekalipun. Namun apabila aku terlahir menjadi seekor merpati, terlebih memakai sebuah gadget, bisa dipastikan citra merpati akan rusak.

Stop cerita fabelnya.

Aku bukanlah tipikal seseorang yang setia memakai satu gadget hingga bertahan lama. Apalagi itu adalah sebuah telepon seluler. Majalah The Times mencatat bahwa dalam kurun waktu januari 2015 hingga nopember 2016, aku telah memakai 6 ponsel berbeda. Mulai dari besutan Research In Motion (Blackberry 9220), Android (Zenfon 4, LG G2 Mini, Xiaomi Redmi Note 3, Zenfon 5) hingga karya terakhir dari Steve Jobs (i5S). Sayangnya kali ini aku gak akan bahas hal tidak penting tersebut.

Kisah memilukan ini berawal dari aku yang masih memiliki hubungan erat dengan Asus Zenfon 5. Bagiku ponsel warisan adikku (Masyola Gusta A.) ini mempunyai kemampuan yang cukup mumpuni. Dengan layar lebar sangat mudah dan nyaman bagiku dalam aktivitas ngeblog. Untuk sektor kamera dan dapur pacunya juga lumayan gahar, apalagi mengusung Intel sebagai otaknya. Akan tetapi tuhan berkehendak lain. *lap..lap..lap* *dhuaaarrrrrr*. Diiringi petir yang labil, masuklah orang ketiga dalam hubungan kami.

Dia adalah Kang Ewa (Dwi Wahyu Pangestu) yang memunyai peranan penting dalam keretakan hubungan kami. Saat itu dia menjanjikam sebuah ponsel impianku saat masih duduk di bangku kuliah (i4S) dengan harga yang menggiurkan. Meskipun tangan kedua, ada beberapa faktor seperti FU, garansi resmi, iCloud aman, bodi mulus, baterai masih perawan membuat akal sehatku hilang. Tanpa babibu, aku berangkat ke solo menembus kabut cemoro sewu dengan motor pinjeman temen (CB150R). Ponsel tersebut tertebus dengan banderol tak kurang Rp. 3.300.000,- . Nyicil.

Satu bulan dua hari pun berlalu. Sesuai tradisi, aku akan memberikan review obyektif mengenai i5S berdasar pengalaman memegangnya sejauh ini.

Postur tubuh. Dimesi dari ponsel ini 123,3 x 58,6 x 7,6 mm dengan berat 112 gram membuat sangat presisi sekali di genggang maupun dimasukin saku baju dan celana. Material dasar terbuat dari metal dengan lekukan simetris khas Apple membuat kesan mewah begitu terasa. Kalo ponsel ini hidup sebagai manusia, pasti dia berwujud Shakira.

Layar. Berukuran 4 inch dengan kedalaman warna 326 ppi pixel dencity serta Retina Display. Artinya warna yang dihasikan begitu padat dan smooth menyesuaikan dengan retina kita. Akan tetapi pada awalnya aku harus beradaptasi dengan 4 inch, karena sering sekali typo/salah tulis saat mengetik pesan maupun blog. Satu lagi, layar ini dilengkapi satpam komplek bernama Corning gorilla glass dan Eleophobic coating yang konon membuat hape ini tahan bacokan samurai sang legenda Oda Nobunaga sekalipun. Tahan sih tahan, terbelah pasti iya. Ironisnya, sementereng apapun pelindung layar, tetap saja pada akhirnya terpasang tempered glass. Welcome to Indonesia.

Otak. Saat ini sudah memakai iOS 10. Chipset Apple A7 dengan CPU dual core 1,3 GHZ dan GPU power VR G6430. RAM yang tertanam tertera 1 GB. Gokil banget. Selama satu bulan pemakaian, aku gak pernah sekalipun menemukan LAG (nyantol, hang) dengan banyak sekali multitasking. Saat nyobain main game berat macam Vainglory pun sangat lancar jaya perkasa jayaningrat. Tak lupa, kemarin iseng nyobain Antutu Benchmark dengan nilai 59019 (kalo nggak salah). Over all, sektor ini aku acungi 3 jempol 1 telunjuk.

Sumber energi. Hampir semua produk Apple menerapkan baterai tanam. Untuk i5S memakai pabrikan Li-Po sebagai pirantinya, dengan kandungan 1560 mAh. Awalnya aku berasumsi bahwa dengan kapasitas “sekecil itu” menjadi i5S layaknya ZOMBIE. Hidup-Mati-Cas-Repeat. Salah setengah besar. Dengan kapasitas seperti itu, aku bisa mempertahankan seharian dengan multi tasking: BBM, Whatsapp, WordPress, Video, Uc Browser. Oh iya, semenjak hijrah ke Apple, aku jarang main game. Ada yang minat Th 9 Max defends dengan ID Captain America?

Jaringan. Sayang sekali apabila anda memiliki produk ini, anda harus beradaptasi dengan 1 SIM dengan bentuk NanoSim. Sebenarnya bukan masalah besar apabila kalian memiliki lebih dari satu handset. Sekedar info bahwa i5S sudah mengusung teknologi Long Term Evolution sebagai ujung tombak dalam berselancar internet, jauh sebelum diterapkan di Negara kita tercinta ini. Wus wuuss gan.

Fitur lain. Salah fitur favorit pengguna Apple adalah SIRI. Fitur ini sangat membantu sekali sebagai asisten. Contohnya saat kita berkendara, kita tinggal menekan tombol home agak lama dan masukan perintah. “Hei SIRI, please message Erlita”. “I am late, sorry”.

Save the best for the last.

Kamera. Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sebagai video creator, aku sangat bangga dengan kemampuan kamera ini. Hasil jepretan kameranya sangat memuaskankan pada angka 8 megapixel, ditunjang dual flash. Untuk kemampuan merekam lebih mencengangkan lagi, karena memiliki FPS yang sangat tinggi sehingga bisa merekam video Slo-Mo (Slow motion). Pantas saja para youtuber terkenal ada yang hanya mengandalkan iPhone untuk Vlogging dan hasilnya masih super smooth. Selain Slo-Mo, kamera ini juga dibekali fitur time lapse bawaan iPhone. Over all, untuk bagian ini kuacungi 4 jempol 2 jari manis.

Demikianlah yang dapat aku jabarkan dengan seobyektif mungkin. Tidak ada intervensi maupun intimidasi dari siapapun saat menulis ini. Semua murni berdasar pengalaman sebulan memegang i5S.

Apple, more than a phone.

NB: Diiringi suara musik Michael Buble – Home.mp3

Belajar English: Another Step

Posted: September 14, 2016 in English

Beegghhh.. bahasa inggris lagi bahasa inggris lagi..

Pada 3 tulisan sebelumnya gue pernah bahas tentang rumus Present Tense, Present Perfect Tense dan Simple Past Tense (klik saja daripada penasaran). Kali ini kita lanjutkan kelasnya, yaitu Past Progressive Tense.

B. Past Progressive Tense

Tense ini digunakan untuk membahas Aktifitas dan Kondisi yang sedang terjadi, tapi di masa lalu. Perbedaan utama antara Simple past tense dan Past Progressive tense adalah terletak pada kejadiannya. Jika SPT menjelaskan kejadian di masa lampau dengan sederhana, maka PPT menjelaskan kejadian yang SEDANG TERJADI di masa lampau. Contohnya gini:

Gue: Moys, semalam kemana? Aku main ke rumah kamu gak ada.

Ama: Aku sedang nyari pokemon di gunung, Wis.

Nah gitu contoh sederhananya. Well then, kita ubah jadi bahasa inggris.

I was finding pokemon on the mountain

Kok bisa gitu? Gue kasih rumus beserta pembedahannya..

S + Was/Were + V.ing + O + ..

I (S) + was + finding (V.ing) + pokemon (O) + ..

Trus gimana caranya nentuin mau pake WAS apa WERE? Pinter. Jadi untuk kalimat dengan subyek I, HE, SHE, IT dan Nama Orang maka kita pake WAS. Sedangkan untuk kalimat bersubyek THEY, WE, YOU maka kita pake WERE.

Sama halnya dengan Simple past tense, Past progressive tense juga dibagi menjadi dua yaitu untuk kalimat yang menjelaskan Aktifitas dan Kondisi. Untuk contoh dan rumus yang terpapar diatas merupakan PPT yang menjelaskan aktifitas. Nah, sekarang kita bahas kalimat yang menjelaskan kondisi. Gue kasih contoh:

Gue: hei Ras, kenapa tadi mereka senyum senyum mulu?

Rasti: mereka sedang bahagia dengan kelulusannya.

Kita ubah jadi bahasa inggris..

They were being happy with their graduation.

Biar gak tambah bingung, gue tunjukan rumus dan pembedahannya..

S + Was/Were + Being + Adjective + ..

They (s) + were + being + happy (Adjective) + ..

Inget, kalo subyek menggunakan THEY, WE dan I maka diikuti dengan WERE. Begitu juga sebaliknya. Clear?

Lanjut kita beralih ke bentuk NEGATIVE.

BENTUK AKTIFITAS

S + Was/Were + Not + V.ing + O + ..

Nurlessi was not eating papeda last night

Nurlessi (S) + Was + Not + eating (V.ing) + papeda (O) + ..

BENTUK KONDISI

S + Was/Were + Not + Being + Adjective

We were not being mad

We (S) + Were + Not + mad (Adjective)

Jelas? Mari kita lanjut ke bentuk selanjutnya yaitu bentuk KALIMAT TANYA.

BENTUK AKTIFITAS

Did + S + V.ing + O + ?

Did Siwi practicing volleyball?

Did + Siwi (S) + practicing (V.ing) + volleyball (O) + ?

BENTUK KONDISI

Was/Were + S + Being + Adjective + ?

Was Luky being sad?

Was (S) + Luky (S) + Being + sad (Adjective) + ?

 

Okay, I think that’s all for today my friend. Sampai jumpa pada tulisan selanjutnya. Terima kasih.

This is my story, how about yours?

NB: Ama, Rasti, Nurlessi, Siwi dan Luky adalah teman baikku

Belajar English: Fewer Step

Posted: September 8, 2016 in English

Kita lanjutin kelas Bahasa Inggrisnya. Sambil nonton pilem Pearl Harbor, kita bahas soal Past Tense.

II. PAST TENSE

A. Simple Past Tense

Tense ini digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang sudah lewat atau terjadi. Sesuatu yang sudah lewat belum tentu kemarin atau jutaan tahun yang lalu, akan tetapi bisa saja 1 menit yang lalu. Contoh simpelnya gini:

Yan Salvianto bermain bola bekel tadi siang

Okay sebelumnya gue kasih rumusnya

S + V2 + O + ..

Maka kita konversikan jadi bahasa inggris sekaligus kita bedah sesuai rumusnya:

Yan Salvianto (S) + played (V2) + Bekel’s Ball (O) + this afternoon (keterangan waktu)

Nahloh, apaan sih V2 itu? V2 adalah verb 2 atau kata kerja bentuk lampau. Untuk daftarlebih lengkap, kalian bisa cek kamus masing-masing.

Trus gimana penggunaannya?

Simple past digunakan untuk menjelaskan suatu keadaan yang udah lewat, tapi untuk kalimat simple doang. Contoh diatas adalah simple past untuk kalimat kerja. Lalu untuk kalimat yang menjelaskan sifat atau keadaan jadinya gimana? Gue kasih rumusnya dulu.

S + Was/Were + Adj + (Keterangan Waktu)

Biar lebih jelas, gue kasih contoh deh

Adhika Kustantyo  tampak bahagia maret lalu

Lalu kita ubah jadi bahasa inggris serta kita bedah sesuai rumusnya:

Adhika Kustantyo (S) + Was + happy (Adj) + last march

Ada satu hal penting nih. Kalo subyek yang dibahas adalah (They, We, You) maka Be yang dipake adalah WERE. Sedang jika subyeknya He, She, It, I, Nama Orang maka BE yang dipake adalah WAS. Contohnya jika kalimat diatas gue ganti subyeknya, maka jadinya gini:

They were happy last march

Its clear enough ?

Sumpah gue gak konsen nulis ini. Ngetik tolah toleh LCD netbook dan Tv LED. Ada salah satu pilem favorit gue yang lagi tayang di tv, Pearl Harbor.

Oke lanjut..

Kita udah ngebahas bentuk standar dari Simple Past, sekarang saatnya kita lanjut bahas bentuk (-) dan (?)

Gak pake lama, langsung gue kasih tau rumusnya:

S + Was/Were + Not + Adj + (keterangan waktu)

Dipake untuk kalimat negatif yang menjelaskan sifat atau keadaan. Contohnya gini:

Putri Nurvita (S) + Was + Not + sad (Adj) + Last year (keterangan waktu)

Trus adalagi ni rumusnya:

S + Did + Not + V1 + O

Dipake untuk kalimat negative yang menjelaskan aktifitas di masa lalu. Contohnya gini:

Ben Affleck (S) + Did + Not + hate (V1) + Danny (O) *efek nonton Pearl Harbour*

Lalu..

Untuk kalimat Tanya, rumusnya gini

Was/Were + S + Adj + (keterangan waktu)?

Itu dipake buat menanyakan soal sifat atau keadaan di masa lampau. Contonya gini bos:

Was + Arie Haryo (S) + famous (Adj) + last night (keterangan waktu) + ?

Trus ada lagi rumusnya:

Did + S + V1 + O + (keterangan waktu) + ?

Nah yang ini dipake kalo kita nanyain aktifitas lampau. Contohnya:

Did + Aji Galih (S) + eat (V1) + his meal (O) + this morning (keterangan waktu) + ?

Got it?

Jadi kalo kita mau nanyain soal sifat atau keadaan maka kita gunakan awalan WAS atau WERE. Sebaliknya, saat kita mau menanyakan aktifitas di masa lampau maka kita pake awalan DID.

Mungkin ada beberapa pihak yang agak “menyayangkan” apa yang kutulis. Bagi mereka membaca ini hal seperti yang kurang asik dan membosankan. Mereka lebih menyukai gue menulis hal-hal seperti Si Kampret, Telur tata surya, Kaos kaki mengerikan dan lain sebagainya yang memiliki kesan absurd nan menghibur.

Mungkin inilah saat yang tepat untuk berubah, atau memang tidak (mungkin) bisa berubah. Sampai jumpa pada tulisan selanjutnya.

This is my story, how about yours?